Fatimah binti Muhammad
Putri bungsu Rasulullah ini merupakan sosok putri yang sangat patuh dan hormat pada orang tuanya, bahkan ada sebuah riwayat menyebutkan saat beliau kecil, beliau berani mencegah kaum kafir saat mendhalimi ayahnya. Fatimah adalah seorang wanita yang kemudian menikah dengan Ali bin Abi Thalib seorang pemimpin yang sederhana, memiliki akhlak yang baik, dan menguasai banyak ilmu.
Karakter Fatimah binti Muhammad:
- Seorang anak yang sangat patuh dan hormat kepada pada orang tuanya.
- Seorang istri yang sangat patuh dan hormat kepada pada suaminya.
Karakteristik 4 Wanita Mulia Penghuni Surga
Disebutkan di atas, bahwa ada 4 wanita mulia penghuni surga bahkan akan menjadi pemimpin bidadari surga yang sangat cantik jelita. Ke empatnya adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti imran dan Asiyah binti Mazahim istri Firaun. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut sifat-sifat dan karakter khusus yang dimiliki masing-masing wanita mulia ini:
Asiyah binti Mazahim
Aisyah binti Mazahin adalah istri Fir’aun. Kepribadian dan keteguhan hatinya pada iman sangat kuat. Karakteristiknya sebagai berikut:
- Memiliki keyakinan yang kuat, ia mampu mempertahankan akidah yang dibawa oleh Nabi Musa AS, meski fir’aun tidak henti menyiksanya.
- Wanita yang tidak tergiur dengan harta, kemewahan, tahta dan kekuasaan. Padahal suaminya seorang raja yang sangat kaya, sangat besar kekuasaannya.
- Wanita yang lemah lembut
- Wanita yang sabar, cerdas dalam mengendalikan keadaan.
Dapat kita lihat ketika ia merayu Fir’aun untuk tidak membunuh Nabi Musa. Dalam surat al-Qashash ayat 9 yang artinya : “(Dia) penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahhan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak, sedang mereka tidak menyadari”.
- Karena keyakinan tersebut Allah memberikan syurga dan menjadikannya sebagai salah satu pemimpinnya.
Do’a Asiyah kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, yang diabadikan dalam QS. At-Tahrim; 11 yang artinya; “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di syurga dan selamatkan aku raja kaum yang zhalim”.
Khadijah merupakan seorang saudagar yang kaya raya serta memiliki sifat mulia. Khadijah dijuluki ‘Afifah Thahirah atau wanita suci. Suatu ketika, ia mendengar dari orang kepercayaannya mengenai kejujuran Nabi Muhammad SAW. Kemudian ia mencoba mengamatinya dengan mengirim dagangannya ke Syam.
Khadijah terkesan dengan kepribadian Rasulullah SAW, dan ia menyatakan keinginannya untuk menikah dengan Nabi SAW. Keinginan itu ia sampaikan melalui Nafisah binti Muniyah. Sang Nabi pun menyetujuinya.
Rasulullah SAW bersabda:“Ia beriman kepadaku ketika semua manusia ingkar. Ia membenarkanku ketika seluruh manusia mendustakan. Ia membantuku dengan hartanya ketika semua manusia menahan hartanya.” (HR. Ahmad)
Karakter Khadijah binti Khuwailid
Disebut-sebut sebagai wanita mulia dan calon pemimpin para bidadari surga, Khadijah tentu memiliki karakter yang mulia. Ia merupakan wanita pertama yang masuk Islam dan beriman kepada Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, Khadijah dengan keikhlasannya menemani dakwah Nabi dan senantiasa berada di sisi Rasulullah dalam suka dan duka. Saat semua orang meninggalkannya, Khadijah tetap menemaninya dengan setia.
Ibunda Khadijah juga mengeluarkan semua hartanya untuk dakwah Sang Nabi menjalankan misi kerasulan. Inilah mengapa Allah menyediakan posisi khusus untuknya di surga.
“Kepadanya disiapkan Allah berupa istana dari qashab yaitu istana dari mutiara yang kering yang terletak di antara rumah Maryam binti Imran, dan rumah Asiyah binti Muzahim.”
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Malay Language / Bahasa Malaysia
Wanita Yang Dirindukan Surga
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Oleh: Tian RahmatAlumnus Filsafat IFTK Ledalero, Maumere,Pemerhati Isu-isu strategis
POS-KUPANG.COM - Nusa Tenggara Timur (NTT), laksana permata di peraduan Nusantara, kaya akan keelokan alam dan ragam budaya, dari puncak bukit yang memeluk awan hingga lautan biru yang membisikkan kisah leluhur.
Namun, di balik keindahan ini, tersimpan ironi yang menusuk hati: ketimpangan sosial dan jerat kemiskinan yang seakan tak kunjung pergi.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 ibarat sebuah layar baru yang dikembangkan di tengah badai, membawa asa akan perubahan.
Pemimpin baru yang terpilih bukan hanya membawa janji, melainkan juga mimpi mimpi rakyat NTT untuk merdeka dari derita, dari ketidakadilan yang menahun, dan dari ketimpangan yang merampas hak dasar mereka.
Namun, seperti pepatah bijak, “Alur nasib tidak pernah lurus, keberhasilan tak pernah instan.”
Maka, hemat saya wajar bila muncul pertanyaan: akankah pemimpin baru ini menjadi nahkoda yang bijak, membawa kapal NTT ke dermaga kesejahteraan?
Ketimpangan Sosial-Ekonomi yang Mendasar
Salah satu masalah terbesar yang dihadapi NTT adalah ketimpangan sosial-ekonomi yang sangat mencolok.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) NTT 2023, provinsi ini memiliki angka kemiskinan tertinggi di Indonesia, mencapai 20,34 persen dari total penduduk.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional yang hanya 9,4 persen.
Fenomena ini mencerminkan ketidakmerataan pembangunan yang masih terjadi, meskipun NTT memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti hasil pertanian, perikanan, dan pariwisata.
Menurut Dr. Adrianus Meliala, seorang ahli sosiologi dari Universitas Indonesia, ketimpangan ini muncul akibat dari kebijakan pembangunan yang lebih mengutamakan sektor-sektor tertentu tanpa memperhatikan keberlanjutan dan pemerataan hasil.
“Pembangunan yang tidak memperhatikan distribusi sosial akan menciptakan kesenjangan yang semakin besar, yang akhirnya menjerat sebagian besar masyarakat di daerah terpencil dalam lingkaran kemiskinan yang sulit diputus,” ujarnya dalam buku Sosiologi Pembangunan: Antara Teori dan Realitas (Meliala, 2019).
Khadijah Binti Khuwailid.
Menurut riwayat ibnu ‘l-atsir dan Ibnu hisyam, dijelaskan bahwa Khadijah adalah seorang wanita pedagang yang mulia dan kaya. Beliau digelar dengan nama ‘Afifah Thahirah (wanita suci). Beliau sering mengirim orang kepercayaannya untuk berdagang. Ketika beliau mendengar kejujuran Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, dan kemuliaan akhlaknya, Kahdijah mencoba mengamatinya dengan membawa dagangannya ke Syam.
Terkesan dengan kepribadian Rasulullah, Khadidah menyatakan hasrat menikah dengan Nabi Muhammad saw, dengan perantaraan Nafisah binti Muniyah. Nabi muhammad Saw menyetujuinya. Sebelum menikah dengan Nabi, Khadijah pernah menikah 2 kali yaitu dengan Atiq bin A’idz at tamimi, Abu Halah at- Tamimi namanya Hindu bin Zarurah.
Tentang Khadijah Rasulullah bersabda yang artinya:”….Ia beriman padaku ketika semua manusia ingkar. Ia membenarkanku ketika seluruh manusia mendustakan. Ia membantuku dengan hartanya ketika semua manusia menahan hartanya….” (HR. Ahmad)
Karakter Khadijah sebagai berikut:
- Menjadi wanita pertama yang masuk Islam
- Wanita mulia yang sangat tinggi keikhlasannya menemani Rasulullah menjalankan misi kerasulannya, senantiasa menemani Rasulullah dalam suka dan duka, dalam kondisi yang sangat sulit sekalipun. Ketika semua orang meninggalkan Rasul dan mengingkarinya, ibunda Khadijah tetap menemaninya dengan setia.
- Mendermakan seluruh kekayaannya untuk dakwah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam
- Tetap beriman ketika orang lain ingkar, hingga Allah menyediakan syurga khusus untuknya.
“Kepadanya disiapkan oleh Allah istana dari ‘qashab yaitu istana dari mutiara yang kering yang terletak di antara rumah Maryam binti imran, dan rumah Asiyah binti Muzahim”
Maryam binti Imran
Maryam binti Imran lahir dari keturunan pemuka Bani Israil. Orang tuanya mengharapkan lahir anak laki-laki, dan telah dinazarkan untuk diserahkan kepada Baitul Maqdis dan berkhidmat kepada agama Allah Subhanahu wa ta'ala.
Karakteristik Maryam binti Imran:
- Sangat menjaga kesuciannya
- Sabar dengan ujian Allah yang menganugerahkan Maryam mengandung nabi Isa Alaihissalam, sementara Maryam masih gadis dan tidak punya suami, rasionalnya tidak mungkin.
- Sabar menghadapi fitnah, hinaan, cemoohan yang tidak habis-habisnya.
Khadijah merupakan seorang saudagar yang kaya raya serta memiliki sifat mulia. Khadijah dijuluki ‘Afifah Thahirah atau wanita suci. Suatu ketika, ia mendengar dari orang kepercayaannya mengenai kejujuran Nabi Muhammad SAW. Kemudian ia mencoba mengamatinya dengan mengirim dagangannya ke Syam.
Khadijah terkesan dengan kepribadian Rasulullah SAW, dan ia menyatakan keinginannya untuk menikah dengan Nabi SAW. Keinginan itu ia sampaikan melalui Nafisah binti Muniyah. Sang Nabi pun menyetujuinya.
Rasulullah SAW bersabda: “Ia beriman kepadaku ketika semua manusia ingkar. Ia membenarkanku ketika seluruh manusia mendustakan. Ia membantuku dengan hartanya ketika semua manusia menahan hartanya.” (HR. Ahmad)
Karakter Khadijah binti Khuwailid
Disebut-sebut sebagai wanita mulia dan calon pemimpin para bidadari surga, Khadijah tentu memiliki karakter yang mulia. Ia merupakan wanita pertama yang masuk Islam dan beriman kepada Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, Khadijah dengan keikhlasannya menemani dakwah Nabi dan senantiasa berada di sisi Rasulullah dalam suka dan duka. Saat semua orang meninggalkannya, Khadijah tetap menemaninya dengan setia.
Ibunda Khadijah juga mengeluarkan semua hartanya untuk dakwah Sang Nabi menjalankan misi kerasulan. Inilah mengapa Allah menyediakan posisi khusus untuknya di surga.
“Kepadanya disiapkan Allah berupa istana dari qashab yaitu istana dari mutiara yang kering yang terletak di antara rumah Maryam binti Imran, dan rumah Asiyah binti Muzahim.”
Ada 4 wanita mulia dari bumi yang menghuni surga bahkan akan menjadi pemimpin bidadari surga yang sangat cantik jelita. Foto ilustrasi/ist
yang berasal dari bumi yang akan menjadi pemimpin para bidadari surga kelak. Siapa saja wanita tersebut, dan apa saja kemuliaannya? Tentang wanita-wanita mulia ini, terdapat dan dijelaskan Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam dalam hadis-hadisnya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyebutnya, ada wanita penghuni surga yang paling utama. Wanita ini adalah
. Saking pentingnya wanita mulia tersebut, Allah Subhanahu wa ta'ala mengabadikannya dalam Al-Qur'an.
Siapa saja wanita mulia tersebut yang akan memimpin bidadari surga itu? Bagaimana karakter dan sifat-sifat para wanita mulia ini? Nabi Shallalahu alaihi wa sallam bersabda:
“Wanita penghuni syurga yang paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti imran dan Asiyah binti Mazahim istri firaun. (HR. Ahmad, thabrani, hakim, thahawi dalam shahih Al jami’ As Saghir no. 1135 dan silsilah hadits al-shahih no. 1508)
Karena sifat dan karakternya yang khusus, para
yang Nabi Shallallahu alaihi wa sallam sebutkan tersebut akan menjadi penghulu atau pemimpin bidadari surga. Pengertian bidadari sendiri menurut istilah adalah wanita suci yang menyenangkan dipandang mata, menyejukkan dilihat dan menentramkan hati setiap pemiliknya. Rupanya cantik jelita, kulit mulus. Ia memiliki akhlak yang baik, perawan, kaya akan cinta dan umurnya sebaya.
1. Bidadari yang sengaja Allah ciptakan, yang sudah ada di surga.
2. Wanita-wanita mukmin yang nantinya menjadi bidadari di syurga.
Dengan demikian karakteristik 4 wanita penghulu syurga adalah ciri-ciri khusus dalam bentuk akhlak atau budi pekerti yang dimiliki ke 4 wanita pemimpin bidadari surga, dan karakter ini yang membedakan mereka dengan wanita muslimah lainnya.